Thursday 1 September 2016

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga ynang dibentuk untuk menyelenggaarakan program jaminan sosial di Indonesia menurut Undang-undang Nomorn 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011. Sesuai Undang-undang Nomorn 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS merupakan badan huhum nirlaba. Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi jaminan kesehatan PT. Askes Indonesia menjadi BPJS Kesehatan dan lembaga jaminan sosial ketenaga kerjaan PT. Jamsoste menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Transformasi PT Askes dan PT Jamsostek menjadi BPJS dilakukan secara bertahap. Pada awal 2014, PT Askes akan menjadi BPJS Kesehatan, selanjutnya pada 2015 giliran PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Lembaga ini bertanggung jawab terhadap Presiden. BPJS berkantor di Jakarta, dan bias memiliki kantor perwakilan di tingkat provinsi serta kantor cabang di tingkat kabupaten kota (Depkes, 2014).
Mulai 1 Januari 2014 sistem Jaminan Sosial terbaru atau JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) resmi diberlakukan. Namaun masih banyak warga yang belum tahu apa itu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan dan JKN. JKN merupakan progam pelayanan kesehatan terbaru yang merupakan kepanjangan dari Jaminan Kesehatan Nasinol yang sistemnya menggunakan sistem asuransi. Artinya, seluruh warga Indonesia nantinya wajib menyisihkan sebagian kecil uangnya untuk jaminan kesehatan di masa depan. Antara JKN dan BPJS tentu berbeda. JKN merupakan nama programnya, sedangkan BPJS merupakan badan penyelenggaranya yang kinerjanya  yang kinerjanya nanti diawasi oleh DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional) (Depkes RI,2014).
Sesuai Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dengan adanya JKN, maka seluruh masyarakat Indonesia akan dijamin kesehatannya. Dan jaga kepesertaanya  bersifat wajib tidak terkecuali juga masyarakat tidak mampu karena metode pembiayaan kesehatan individu yang ditanggung pemerintah. Manfaat JKN mencakup pelayanan pencegahan dan pengobatan termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis. Seperti misalnya untuk pelayanan pencegahan (promotif dan preventif)(Depkes RI 2014).
Hasil penelitian Azwir tahun 2014 dengan judul Gambaran pelaksanaan BPJS Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur tahun 2014 dengan menggunakan metode deskriptif didapat hasil masih banyak petugas kesehatan di Puskesmas yang masih kurang mengerti dan belum mengetahui tentang BPJS Kesehatan.
Dari hasil survey awal yang penulis lakukan didpat bahwa jumlah pasien yang berobat jalan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie dari bulan Januari 2014 sampai bulan Februari 2014 2.766 pasien. Sedangkan data dari tahun 2013 ketika JKA diberlakukan pada bulan yang sama terdapat jumlah pasien 2.425 pasien terjadi peningkatan jumlah pasien yang segnifikan. Ketika penulis melakukan wawancara dengan 10 orang perawat, 7 orang perawat mengatakan tidak ada perbedaan ritme kerja sebelum dan sesudah program BPJS, sedangkan sistim pelaksanaan BPJS belum dimengerdi sepenuhnya oleh perawat karena masih kurang informasi tentang pelaksanaan BPJS Kesehatan.
Tabel 1.1
Jumlah Tenaga Medis Dan Paramedis Berdasarkan Masa Kerja Di Puskesmas Tngse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie
Tahun 2014


No

Tenaga

Frekuensi
Masa Kerja
< 5 Tahun
≥ 5 Tahun
1
2
3
4
5
Dokter Umum
Dokter gigi
SPK
D-III keperawatan
Kebidanan
2
1
6
30
15
0
1
0
10
8
2
0
6
20
7
Jumlah
36
19
35

Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan BPJS Kesehatan, penetahuan perawat tentang system dan tatacara pelaksanaan BPJS Kesehatan merupakan dasar untuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal bagi pasien. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti: “Bagaimana Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupatn Pidie Tahun 2014”.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka yang menjadi rumusan masalsah “Belum diketahuinya Faktor Mempengaruhinya Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2014”
1.3    Pertanyaan Penelitian
1.3.1        Apakah factor pendidikan Mempengaruhi  Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie
1.3.2        Apakah factor masa kerja Mempengaruhi  Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie
1.3.3        Apakah factor informasi Mempengaruhi  Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie
1.4    Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2014.

1.4.2  Tujuan Khusus
a.    Diketahuinya Mempengaruhinya Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie ditinjau dari tingkat pendidikan.
b.    Diketahuinya Mempengaruhinya Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie ditinjau dari tingkat masa kerja.
c.    Diketahuinya Mempengaruhinya Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie ditinjau dari tingkat informasi.
1.5         Manfaat Penelitian
1.5.1        Manfaat Teoritis
a.    Dapat memberikan pengembangan ilmu pengetahuan penulis untuk mengembangkan diri dalam disiplin ilmu Kesehatan Masyarakat.
b.   Sebagai bahan bacaan bagi perpustakaan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa khususnya Akademi Keperawatan Jabal Ghafur Sigli dan Referensi bagi peneliti mengenai hal tersebut.
1.5.2        Manfaat Praktis
a.    Untuk mengaplikasikan dan memperdalam ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dengan membandingkan tiori yang didapat dengan kenyakinan dilapangan.
b.   Sebagai bahan masukan bagi masyrakat tentang efektifitas pemberlakuan BPJS Kesehatan.
c.    Bagi Dinas Kesehatan dapat dipakai sebagai bahan masukan atau informasi dalam meningkatkan pelayanan Kesehatan masyarakat.
d.   Bagi perawat dapat dipakai sebagai bahan masukan atau informasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
1.6    Ruang Lingkup penelitian

Mengingat keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini pada “Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya Pengetahuan Perawat Tentang BPJS Kesehatan Di Puskesmas Tangse Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie Tahun 2014. Ditinjau dari pendidikan, mas kerja dan informasi”.

No comments:

Post a Comment