Saturday 3 September 2016

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kunjungan Ibu Balita Untuk Pemeriksaan Status Gizi Balita di Posyandu

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Angka kematian bayi menjadi indicator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak karena merukapan cerminan dari status kesehatan anak saat ini. Tingginya angka kematian bayi di Indonesia di sebabkan oleh berbagai factor, diantaranya adalah faktor penyakit infeksi dan kekurangan gizi. Beberapa penyakit yang saat ini menjadi penyebab kematian terbesar dari bayi, diantaranya penyakit diare, tetanus, gangguan perinatal dan radang saluran napas bagian bawah. Penyebab kematian bayi yang lainnya adalah karena berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi, seperti tetanus, campak, dan difteri. Hal ini terjadi karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk member imunisasi pada anak.  Kematian pada bayi juga dapat disebabkan oleh adanya trauma persalinan dan kelainan bawaan yang kemungkinan besar dapat disebabkan oleh rendahnya status gizi ibu pada saat kehamilan serta kurangnya jangkauan pelayanan dan pertolongan persalinan oleh tenaga kkesehatan (Hidayat, A. Aziz Alimul, 2008).
Program gizi di posyandu di harapkan mampu menjawab berbagai kebutuhan gizi masyarakat. Terutama pada aspek promosi status gizi balita dan anak. Selain itu, program gizi menjadi upaya aktif dalam mencegah gizi buruk ataupun masalah gizi berlebih pada balita dan anak. Melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) serta penyuluhan gizi di posyandu, misalnya diharapkan status gizi balita dan anak di satu wilayah kerja posyandu senantiasa terjaga dalam kondisi optimal (Wahyu Ginanjar, 2008).
Keberhasilan kunjungan posyandu tidak lepas dari kerja keras kader yang dengan sukarela mengelola posyandu di wilayahnya masing-masing. Kurangnya pelatihan dan pembinaan untuk meningkatkan keterampilan yang memadai bagi kader menyebabkan kurangnya pemahaman terhadap tugas kader, lemahnya informasi serta kurangnya koordinasi antara petugas dengan kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya tingkat kehadiran anak balita ke posyandu. Hal ini juga akan menyebabkan rendahnya cakupan deteksi dini tumbuh kembang balita (Harisman, 2012).
Kegiatan kesehatan secara preventif dan edukatif melalui Posyandu, akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi peningkatan status kesehatan dan gizi, demi kesehatan anak-anak kita semua. Untuk itu, perlu keaktifan para kader posyandu sebagai promotor kesehatan dilingkungannya. “Sebagai promotor kesehatan di lingkungannya, kader posyandu harus bisa mengajak warganya datang dan aktif ke posyandu (Fitra Laila, 2013).
Di Kecamatan Simpang Tiga pemanfaatan posyandu sebagai sarana untuk pemantauan tumbuh kembang balita dan pelayanan gizi masih belum dimanfaatkan secara optimal, dimana kebanyakan ibu balita yang melakukan kunjungan ke posyandu hanya untuk mendapatkan imunisasi dan pengobatan. Dari buku catatan posyandu di Puskesmas Simpang Tiga tentang keaktifan kunjungan ibu balita ke Posyandu, penulis mendapatkan data bahwa jumlah balita sebanyak 2.063 orang sedangkan balita yang aktif keposyandu sebanyak 1.734 orang. Hal ini menunjukkan bahwa kunjungan balita ke posyandu masih rendah (Puskesmas Simpang Tiga, 2014).
Dari survey awal yang penulis lakukan di Desa Paloh Tok Due Kecamatan Simpang Tiga jumlah penduduk keseluruhan 473 jiwa dari 91 KK dengan jumlah balita sebanyak 32 orang dari 28 orang ibu balita (dimana  ibu yang mempunyai  1-2 balita sebanyak 4 orang ibu). (Geuchik Desa Paloh Tok Due, 2014)
 Dari studi pendahuluan yang telah di lakukan pada tanggal 15 Maret 2014 di dapatkan data dari bidan Desa dari 32 orang balita 8 diantaranya tidak pernah di bawa ke posyandu.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kunjungan Ibu Balita Untuk Pemeriksaan Status Gizi Balita di Posyandu Desa Paloh Tok Due Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2014.

1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu “Apakah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kunjungan Ibu Balita Untuk Pemeriksaan Status Gizi Balita di Posyandu Desa Paloh Tok Due Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2014?

1.3.  Pertanyaan Penelitian
1.3.1.      Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan ibu balita untuk pemeriksaan status gizi balita berdasarkan pendidikan di Posyandu Desa Paloh Tok Due Kecamatan Simpang Tiga ?
1.3.2.      Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan ibu balita untuk pemeriksaan status gizi balita berdasarkan sumber informasi di Posyandu Desa Paloh Tok Due Kecamatan Simpang Tiga?
1.3.3.      Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan ibu balita untuk pemeriksaan status gizi balita berdasarkan pekerjaan di Posyandu Desa Paloh Tok Due Kecamatan Simpang Tiga ?

1.4.  Tujuan Penelitian
1.4.1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan ibu balita untuk pemeriksaan status gizi balita di Posyandu Desa Paloh Tok Due Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2014.
1.4.2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan ibu balita untuk pemeriksaan status gizi balita ke posyandu berdasarkan pendidikan.
b.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan ibu balita untuk pemeriksaan status gizi balita  ke posyandu berdasarkan sumber informasi.
c.       Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan ibu balita untuk pemeriksaan status gizi balita  ke posyandu berdasarkan pekerjaan.

1.5.  Manfaat Penelitian
1.5.1.      Bagi Responden
Dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pentingnya pemeriksaan status gizi balita di posyandu.
1.5.2.      Tenaga Kesehatan di Posyandu
Penelitian ini digunakan sebagai masukan, tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan ibu balita ke posyandu untuk pemeriksaan status gizi balita.
1.5.3.      Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dalam membuat penelitian, sekaligus menambah wawasan penulis tentang upaya-upaya yang dilakukan dalam peningkatan keaktifan ibu balita untuk membawa anaknya ke posyandu.
1.5.4.      Instusi pendidikan
Dapat menjadikan sebagai bahan kajian keilmuan dibidang manajemen posyandu sehingga peserta didik khususnya Mahasiswa Akper Jabal Ghafur Sigli serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai bahan referensi bagi perpustakaan.

1.6.  Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari luasnya permasalahan, maka penulis hanya membatasi penelitian ini pada faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan ibu balita untuk pemeriksaan status gizi balita di Posyandu Desa Paloh Tok Due Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie berdasarkan pendidikan, sumber informasi dan pekerjaan.


No comments:

Post a Comment